Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:16:14【Sehat】884 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(2241)
Sebelumnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Selanjutnya: Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
Artikel Terkait
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- Gaya hidup modern picu lonjakan risiko diabetes
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
- Menyambut penerbang dari bumi utara
Resep Populer
Rekomendasi

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Mengenal bahaya Cesium